Jumat, 03 Februari 2017

Allahuakbar


Sepasang kekasih yang duduk serakal di pelaminan, bak sepasang merpati yang membuat sarang baru, indahnya kehidupan dengan seseorang baru, dengan teman yang sudah terikat cincin di jari tengah dalam sedih dan duka, sehat dan sakit, kaya dan miskin, iya itulah sepasang merpati yang saling mengerti  dan selalu setia, dan kemenangan baginya jika kehadiran buah cinta yang mengundang senyuman dan kebahagiaan yang istimewa.
Sepasang kaki, sepasang tangan, sepasang telinga, sepasang mata dan satu hidung, satu mulut, satu tubuh hidup dalam rahim, aneh memang seorang manusia mungil di dalam perut tetapi itulah tanda kebesararn Allah SWT,  suara nyaring yang terdengar merdu dan klasik, 20 ayat masih tertantang hingga 1 surat, namun hati yang belum puas Sayyi pun membaca 1 juz, hingga suara yang begitu bergema terlintas di pendengaran Sayyi yang kini merasa lilin dalam hidupny akan meredup.. sepasang kaki menapaki indahnya jalan yang akan memunculkan manusia baru, takbir pun bersuara, 3rakaat telah usai dan ditutup dengan doa-doa yang tulus dan senyuman megah terukir indah di wajah yang berseri-seri .
Ketika Sayyi di halaman perlahan-lahan suara bergema lagi, suara sepasang kaki berakhir dalam volume yang beraturan turun, pandangan yang indah kini perlahan berganti senja, semakin memerah dan brukk “ Sayyi kau kenapa sayyi? Sayyi bangun sayyi!”  dengan tenaga yang terkerahkan Ayyubi membawa istrinya ke rumah sakit, disana Sayyi berada di ruang Melati nomor 18.. harapan Ayyubi tidak seperti melati namun seperti mawar yang memerah dan seperti singa yang kuat nan gagah, “tuan Ayyubi diperkenankan masuk ke ruang dokter “  suara yang membuat ketakutan bernada.
Sepasang kaki yang berlomba hingga suara yang bernada “ apa yang terjadi dokter?” dengan nada yang tertahan dokter menjelaskan bahwa disaat Sayyi akan melahirkan kadar HB-nya sangat mengkhwatirkan dibawah 5 gram itu artinya bayi yang akan dilahirkan 90% prematurus dan 10% jika dibiarkan akan menyebabkan keguguran atau cacat bawaan  “lalu harus bagaimana dok? Umur kehamilan Sayyi masih 8 bulan dokter”  dengan berani dokter bernada nyaring namun menghentikan air yang mengalir “ nyonya Sayyi harus melakukan pembedahan” seluruh darah dalam tubuh, jantung yang berdetak melemah seperti kucing tertabrak dan terucap tertahan Ayyubi mengiyakan hal yang bisa membuat fatal harapannya.
Sehelai kain hijau, ruang yang terjaga, dan alat-alat medis yang menyanyat penglihatan, dinginnya Ac membuat sayyi terbangun dalam mimpinya mimpi yang tak terlaksana entah akan atau tidak akan terjadi.. lampu yang besar menyaingi terangnya lilin membuat Sayyi tersentak karena jarum yang masuk di tubuhnya, Sayyi menjerit dan merasakan ia akan meledakkan Balon didalam perutnya, “ dokter air ketubah pasien telah pecah dok, apakah tetap akan dilaksanakan operasi?? Bius sudah diadaptasikan dok !”  dokter langsung menangani Sayyi dengan cekatan, Sayyi merasakan apa yang terjadi Sayyi akan melahirkan Sayyi merasakan ada manusia baru dari dirinya, ketika jeritan menjadi alunan, Ayyubi bernada merdu “ ketika bayi mungil dilahirkan dengan doa, Allah telah memberinya karunia yang tiada tara, dengan 2 keteguhan yang melebur, Sayyi dan Ayyubi selalu bersatu dalam sakit dan sehat, kekuatan insane untuk insane yang baru membuktikan hakikat manusia selalu membutuhkan satu sama lain, seperti merpati yang selalu butuh pasangannya dan seperti bayi yang sedang  butuh kekuatan ibunya, Sayyiku harus kuat, meskipun bius telah menjelajahi tubuhmu” setelah bernada Ayyubi mengadzani Syifa dalam bisikknya dan suara tangisannya membuat suasana berubah menjadi entah apa nama dari dimensi ini, dokter benar benar kagum Sayyi telah kehilangan banyak darah dan biusnya pun sudah merajai tubuhnya sayyi benar-benar kuat dan anaknya juga tidak prematurus. Ini keajaiban tuhan, sayyi masih terbaring lemas di kamarnya karena serangan obat bius yang melelahkan..  karena kejadian ini dokter menyarankan untuk Sayyi, Ayyubi, dan baby barunya  -Syifaulqolby Sayyidati Al-ayyubi- bahwa setiap manusia dilahirkan untuk satu tujuan, dan iringi dengan kesehatan, unutk bisa mencapai itu manusia harus menjaga gizi, menjaga zat besi, menjaga banyak kurangnya darah dan jika kita ingin selalu sehat kita harus menjaga diri kita, istirahat teratur, banyak minum air putih dengan begitu kita bisa bebas dari anemia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar