Sepasang
kekasih yang duduk serakal di pelaminan, bak sepasang merpati yang membuat
sarang baru, indahnya kehidupan dengan seseorang baru, dengan teman yang sudah
terikat cincin di jari tengah dalam sedih dan duka, sehat dan sakit, kaya dan
miskin, iya itulah sepasang merpati yang saling mengerti dan selalu setia, dan kemenangan baginya jika
kehadiran buah cinta yang mengundang senyuman dan kebahagiaan yang istimewa.
Sepasang
kaki, sepasang tangan, sepasang telinga, sepasang mata dan satu hidung, satu
mulut, satu tubuh hidup dalam rahim, aneh memang seorang manusia mungil di
dalam perut tetapi itulah tanda kebesararn Allah SWT, suara nyaring yang terdengar merdu dan klasik, 20 ayat masih
tertantang hingga 1 surat, namun hati yang belum puas Sayyi pun membaca 1 juz,
hingga suara yang begitu bergema terlintas di pendengaran Sayyi yang kini
merasa lilin dalam hidupny akan meredup.. sepasang kaki menapaki indahnya jalan
yang akan memunculkan manusia baru, takbir pun bersuara, 3rakaat telah usai dan
ditutup dengan doa-doa yang tulus dan senyuman megah terukir indah di wajah
yang berseri-seri .
Ketika Sayyi di halaman perlahan-lahan suara bergema lagi,
suara sepasang kaki berakhir dalam volume yang beraturan turun, pandangan yang
indah kini perlahan berganti senja, semakin memerah dan brukk “ Sayyi kau
kenapa sayyi? Sayyi bangun sayyi!”
dengan tenaga yang terkerahkan Ayyubi membawa istrinya ke rumah sakit,
disana Sayyi berada di ruang Melati nomor 18.. harapan Ayyubi tidak seperti
melati namun seperti mawar yang memerah dan seperti singa yang kuat nan gagah,
“tuan Ayyubi diperkenankan masuk ke ruang dokter “ suara yang membuat ketakutan bernada.
Sepasang
kaki yang berlomba hingga suara yang bernada “ apa yang terjadi dokter?” dengan
nada yang tertahan dokter menjelaskan bahwa disaat Sayyi akan melahirkan kadar
HB-nya sangat mengkhwatirkan dibawah 5 gram itu artinya bayi yang akan
dilahirkan 90% prematurus dan 10% jika dibiarkan akan menyebabkan keguguran
atau cacat bawaan “lalu harus bagaimana
dok? Umur kehamilan Sayyi masih 8 bulan dokter”
dengan berani dokter bernada nyaring namun menghentikan air yang mengalir
“ nyonya Sayyi harus melakukan pembedahan” seluruh darah dalam tubuh, jantung
yang berdetak melemah seperti kucing tertabrak dan terucap tertahan Ayyubi
mengiyakan hal yang bisa membuat fatal harapannya.
Sehelai
kain hijau, ruang yang terjaga, dan alat-alat medis yang menyanyat penglihatan,
dinginnya Ac membuat sayyi terbangun dalam mimpinya mimpi yang tak terlaksana
entah akan atau tidak akan terjadi.. lampu yang besar menyaingi terangnya lilin
membuat Sayyi tersentak karena jarum yang masuk di tubuhnya, Sayyi menjerit dan
merasakan ia akan meledakkan Balon didalam perutnya, “ dokter air
ketubah pasien telah pecah dok, apakah tetap akan
dilaksanakan operasi?? Bius sudah diadaptasikan dok !” dokter langsung menangani Sayyi dengan
cekatan, Sayyi merasakan apa yang terjadi Sayyi akan melahirkan Sayyi merasakan
ada manusia baru dari dirinya, ketika jeritan menjadi alunan, Ayyubi bernada
merdu “ ketika bayi mungil dilahirkan dengan doa, Allah telah memberinya
karunia yang tiada tara, dengan 2 keteguhan yang melebur, Sayyi dan Ayyubi
selalu bersatu dalam sakit dan sehat, kekuatan insane untuk insane yang baru
membuktikan hakikat manusia selalu membutuhkan satu sama lain, seperti merpati
yang selalu butuh pasangannya dan seperti bayi yang sedang butuh kekuatan ibunya, Sayyiku harus kuat,
meskipun bius telah menjelajahi tubuhmu” setelah bernada Ayyubi mengadzani Syifa
dalam bisikknya dan suara tangisannya membuat suasana berubah menjadi entah apa
nama dari dimensi ini, dokter benar benar kagum Sayyi telah kehilangan banyak
darah dan biusnya pun sudah merajai tubuhnya sayyi benar-benar kuat dan anaknya
juga tidak prematurus. Ini keajaiban tuhan, sayyi masih terbaring lemas di
kamarnya karena serangan obat bius yang melelahkan.. karena kejadian ini dokter menyarankan untuk Sayyi, Ayyubi, dan baby barunya
-Syifaulqolby Sayyidati Al-ayyubi- bahwa setiap manusia dilahirkan untuk
satu tujuan, dan iringi dengan kesehatan, unutk bisa mencapai itu manusia
harus menjaga
gizi, menjaga zat besi, menjaga banyak kurangnya darah dan jika kita ingin
selalu sehat kita harus menjaga diri kita, istirahat teratur, banyak minum air
putih dengan begitu kita bisa bebas dari anemia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar